Read This !

Blog ini dibuat untuk mengingat kenangan atau kejadian yang terjadi dalam hidup sang penulis amatir.Seperti buku harian yang terbuka,maka maaf bila ada kata yang tidak berkenan hal itu karena sesuai dengan mood sang penulis yang naik turun saat menuangkan pikirannya.jadi ambil yang baik,buang yang buruknya.oke *Just for Fun and Reminder for Me* *Please enjoy for all of you my beloved reader's :)* *Thankkis ^3^ * -Renee -

Kamis, 18 Januari 2018

Goodbye and Move on

Akhirnya gue mendapat jawabannya dari sekian lama kegelisahan yang gue rasakan beberapa bulan belakangan.

Gue pun memutuskan untuk mundur. Ya, gue harus mengubur dalam-dalam mimpi untuk bisa kuliah dan bekerja di luar negeri. Karena begitu banyak kejanggalan yang gue rasakan. Yang intinya membuat gue kecewa.

Mungkin semesta tak berpihak pada gue. Alias takdir tak menghendaki gue untuk tetap melanjutkan perjuangan. Bukan gue gak mau berjuang, tapi gue rasa selama ini gue udah cukup sabar ya mengikuti permainan mereka. Gue gak bisa sabar lagi. Bisa di bilang kesabaran gue udah abis.

Orangtua gue juga udah terus menerus nyuruh gue untuk mundur. Dan gak terlalu banyak berharap. Dan, mungkin bener apa kata pepatah kadang omongan itu adalah doa. Dan mungkin orangtua gue udah punya feeling yang ga bagus soal kelanjutan program yang gue ikutin ini.

Yasudahlah. Gue udah ikhlas. Toh, masih banyak jalan menuju Roma. Memang mungkin kali ini bukan rejeki untuk gue kesana. Gue gak mau terjadi apapun saat keberangkatan gue yang gak direstui orangtua. Makanya gue memilih mundur. Karena mereka ( pihak penyelenggara program) juga ternyata gak bisa meyakinkan hati gue untuk tetap lanjut. Yang ada gue yakin untuk mundur.

Kenapa gue mundur?

Alasan nya karena visa sampe detik ini belum juga diurus. Sedangkan berkas gue udah ada di tangan mereka dari awal bulan Oktober tahun lalu. Yang bikin gue kecewa, kenapa mereka malah seperti sengaja mengulur-ulur waktu untuk keberangkatan gue kesana. Udah hampir 3 bulan lho. Sementara temen seperjuangan yang umurnya lebih muda dari gue udah ada disana dari November. Sedangkan gue masih disini dengan status gue yang udah nganggur dan udah gak banyak duit yang gue pegang untuk pegangan gue disana nanti. Dan gak ada tanggal pasti kapan berangkat. Kalau pun jadi berangkat pasti keluar duit lagi untuk Medical Check up ulang. Karena Medical check up untuk keluar negeri batasnya hanya 3 bulan. Jelas, sudah expired jika memang bener bakalan diurus. Yang entah kapan diurusnya. Memang mereka "katanya" mengusahakan untuk tidak mendcek ulang. Tapi Gue juga ragu kalau bisa tembus urus visa dengan Medical check up yang sudah expired.

Kedua, jujur aja duit yang gue pegang sudah gak banyak. Karena gue juga butuh duit disini. You know, orang tua gue cuma tukang ojek online yang penghasilannya gak tentu. Gue gak mau bebanin mereka kalau nanti gue ada apa-apa disana. Yang pasti kalau keluar negeri dan menurut pengalaman temen temen yang udah berangkat kesana, memang disana butuh uang yang lumayan banyak. Gue juga udah gak mungkin pinjem uang ke adek gue lagi. Karena gue pun udah minjem duit lumayan banyak untuk ukuran gue. Ya 2 Bulan gaji kuli pabrik lah. Lumayan banyak kan?. Itu pun untuk kesana masih kurang. Sedangkan untuk hidup disini juga gue butuh duit. Gak heran kalau tiap bulan ada aja uang yang keluar, buat beli ini, buat beli itu. Buat kebutuhan hidup. Karena untuk urusan jajan atau apapun kebutuhan hidup gue ya gue gak mau nyusahin orangtua. Makanya sisa tabungan gue yang sedikit ini terus gue pake. Karena orangtua gue juga kadang gak punya duit, dan disitu kadang gue merasa sedih. Sedangkan untuk kesana biaya yang ditekankan akan berbeda dari keberangkatan temen seperjuangan gue yang sudah berada disana. Selain berbeda, gue pun sebenernya turut prihatin karena temen-temen yang sudah disana juga kekurangan uang karena mereka bawa uang juga pas-pasan.

Ketiga, jujur aja gue pun agak kurang sreg dengan anak-anak yang akan berangkat bareng gue nanti. Entahlah. Merasa gak nyaman aja gue sama mereka. Gak semua sih. Ada sebagian yang membuat gue ilfil. Karena mereka terlalu suka menjudge orang. Dan gue pun gak suka akan hal tersebut. Karena pada kenyataannya nanti kita juga butuh mereka ( temen yang sudah berangkat duluan itu ).Mereka tuh kaya mengkotak-kotakkan orang dan main kubu-kubuan. Berantem karena hal sepele. Pokoknya demen banget nyari ribut. Apa-apa sensi. Apa-apa emosi bawaannya. Seolah-olah merasa paling benar. Padahal mah sama aja. Haha 😂😂😉

Keempat, ketidak transparan proses dan ketidakkonsistenan jadwal urus visa dan berangkat. Dulu mereka menjanjikan A, lalu berubah lagi ke B, begitu aja terus sampe lumutan. Oke, gue maklum. Karena ini project perdana mereka. Yang mereka bilang pilot project. Adanya miss itu biasa. Tapi, kalo miss terus kan kita juga ragu dong dan bertanya-tanya?. Tapi kita gak di kasih Space buat bertanya dan mereka juga enggan menjelaskan permasalahan nya itu di mana sampe kita bisa terpisah dari temen-temen seperjuangan yang emang kumpulin dokumennya itu bareng. Mereka bilang masalah umur, terus katanya sebenernya umur itu gak masalah. Lalu dimana toh permasalahan nya?. Katanya surat tanda kelulusan dari universitas belum ada, tapi masa sampe detik ini belum ada juga?.

Jujur aja itu yang bikin gue makin yakin untuk mundur. Capek Brosis!. Di iming-iming dengan janji manis terus tapi gak ada tindakan yang nyata. Kita disuruh sabar terus sampe pantat lebar tapi gak ada titik terang juga.

Ya mungkin ini udah takdir gue. Takdir dimana gue harus menyerah. Bukan gak mau berjuang, tapi untuk apa berjuang kalau gak ada kepastian alias digantung terus?. Manusia memang bisa sabar, tapi kesabaran manusia juga ada batasnya. Dan udah melampaui batas yang gue mampu untuk terus bersabar.

Yasudah, mungkin belum rejeki gue untuk kesana. Ada rasa kesel iya. Tapi gue ikhlas kalau memang bukan jalanNya. Yang penting pengambilan berkas nanti bisa lancar. Jujur, gue bosen nganggur terus gak punya duit.

Ya semoga aja ke depan gue bisa mendapatkan kesempatan yang lebih baik lagi. Mungkin udah takdir kali ya gue harus tetap di negeri tercinta ini.

Ya rumput tetangga memang kelihatan nya hijau, tapi hijaunya rumput tetangga mungkin kebanyakan zat pewarna alias gak alami. Dan mungkin gue harus berada di rumput sendiri walaupun tandus tapi tak berdusta. Ea~~ #apaansih 😅😂😜

Goodbye!
Try to moving on!


posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

translate into your language

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

LOVE THIS QUOTE

never blame anyone in your life!. Good people give you HAPPINESS,Bad people give you EXPERIENCES,Worst people give you a LESSON and Best people give you MEMORIES.

I Heart Your Blog :)