Dear blog,
Mungkin ini adalah postingan pertama gue di tahun 2015
ini,yang mana menurut gue tahun titik balik dari perjalanan hidup gue maupun
keluarga. Karena di tahun ini gue dan Bokap gue sudah tidak bekerja lagi di
sebuah perusahaan. Ya awalnya gue kaget dengan terjadinya PHK yang dialami oleh
Bokap gue. Tapi ya sudahlah. Mungkin sudah takdir. Yang penting untuk ke
depannya segala usaha untuk mencari rezeki halal dimudahkan oleh Allah. Amin J
Diawali dari bulan desember 2014, waktu itu di tempat gue
bekerja gue sempat mendengar sebuah isu yang ditujukan untuk gue. Gue tidak
sengaja mendengar percakapan itu sebenernya tapi mungkin ini sudah suratan
takdir yang intinya gue mau di mutasi |pindah tugaskan|ke Bekasi. Gue menolak
dengan tegas hal itu. Dalam hati sebenernya bersyukur juga tapi kecewa juga. Bersyukur
dalam artian inilah yang gue tunggu-tunggu setelah kepergian terakhir temen
baik gue yang memang alibinya dimutasi juga padahal itu adalah pemberhentian
secara halus. Begini ya, gue dan temen gue masuk kerja disitu lewat cabang. Dan
sepengetahuan gue dari pimpinan cabang yang juga sudah keluar|berhenti|, admin seperti
gue dan temen gue yang masuk lewat cabang itu gak akan dimutasi yang ada dikeluarkan. Anehnya malah terjadi
yang namanya mutasi. Apalagi kalau bukan pemberhentian secara halus?. Dan memang
dari awal yang juga sudah gue jelaskan kalau dari pertama bekerja disitu gue
gak punya sebuah kontrak pasti sampai kapan gue akan bekerja disitu jadi ya gue
berasa kaya di gantung. Gue bekerja setiap hari tapi gak jelas sampai kapan. Di
angkat karyawan tetap enggak,naik gaji apalagi jangan harap. Yang membuat gue
kecewa adalah selama ini gue merasa telah bekerja dengan baik, walaupun gue
suka mengeluh karena banyak ketidakadilan yang gue rasakan tapi gue telah
bekerja sebaik dan semampu gue. Se-sakit dan se-menyebalkan apapun hari yang
gue alami di sana gue tetap bekerja,walaupun banyak peraturan baru yang
memberatkan pekerjaan gue,gue ikuti dengan baik walaupun karena itu gue harus
dimarahin bahkan dimusuhin oleh marketing, dan walaupun setiap closing atau
lembur gue selalu pulang larut malam dan nombok,tapi gue tetap rajin masuk
kerja. Ya heran aja, kurang baik gimana coba gue?. Ya tanda Tanya besar aja. Kenapa
mereka mau mutasi gue?.
Tapi karena memang jujur dari dalam hati,gue sudah bosan dan
hampir muak berada disana, pada hari itu sepulang bekerja gue membawa seluruh
peralatan yang memang gue inapkan disana,seperti contohnya gelas , tempat
minum, bahkan sepatu dan mukena gue bawa pulang hari itu juga. Bukan maksud gak
mau masuk lagi. Tapi gue sengaja membawa itu biar kalau SKnya turun | surat
kuasa mutasi|gue gak usah capek-capek bawa peralatan tersebut. Eh tak disangka
tak dinyana ternyata orangtua gue melihat gelagat gue mau diberhentikan,
jadilah mereka memberi nasehat supaya gue gak usah masuk bekerja lagi. Gue pun
menyambut hal itu dengan senang hati. Ya bagus, dalam hati ternyata orangtua
gue pengertian sekali. Mungkin mereka kasian melihat gue yang bekerja sampai
gak ingat waktu tapi di akhir bulan pas gajian tidak ada hasilnya. Dan kebetulan
juga, temen gue yang beberapa bulan diberhentikan terlebih dahulu itu mengabari
dan merekomendasikan gue ke perusahaan yang lebih baik untuk gue mencoba
interview keesokan harinya. Menurut gue itu adalah kesempatan yang bagus untuk gue move on
dan momen yang pas karena gue pun dengan senang hati menerima tawaran tersebut.
Besoknya gue betul-betul menepati janji gue. Yaitu gak akan masuk bekerja lagi.
Gue sudah mencoba interview itu dan mungkin bukan rezeki gue karena sampai
detik ini gue tidak lagi dihubungi oleh perusahaan tersebut.
FYI, setelah gue merasa fix gak dihubungi oleh perusahaan
yang direkomendasikan teman. Seminggu setelahnya gue mendapat sebuah panggilan
interview di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pemutaran film di salah
satu bioskop baru saingan dari bioskop yang telah ada. Gue merasa bersyukur
lagi ternyata email yang gue kirim secara random di salah satu website lowongan
pekerjaan tembus juga. Gue pun mencoba memenuhi panggilan tersebut. Namun karena
sebuah kebodohan gue. Gue pun membuang kesempatan langka itu dengan tidak
mengirim sebuah email jawaban. Bukan tidak mau, tapi memang saat itu koneksi
internet dirumah sedang buruk sekali dan jujur soal yang harus gue jawab itu
agak sulit dari perkiraan dan gue diharuskan mengirim email dalam jangka waktu
30 menit dari soal yang dikirim tersebut. Dan akhirnya gue sampai detik ini
menjadi seorang pengangguran. LAGI?!.Bukan kemauan gue sebetulnya. Tapi ya
sudahlah.mau bagaimana lagi?
Tak lama berselang dari tes ke -2 tersebut, secara
mengagetkan Bokap gue pulang ke rumah dengan wajah lesu pada jam istirahat. Gue
pikir Bokap gue sedang lelah, tapi ternyata secara mengejutkan ia pun bercerita
kalau dia kena PHK. Gue pun ga bisa berkata-kata apalagi Nyokap gue. Sampai-
sampai nyokap gue mogok menjadi ibu rumah tangga yang sesungguhnya.Entah gue
harus senang atau sedih. Yang jelas dengan di phknya Bokap gue. Gue merasa
bersalah. Karena gue pun belum bisa menjadi seorang anak yang bisa dibanggakan
yang bisa menjadi tumpuan keluarga.
Bulan Desember di tahun 2014 adalah bulan terburuk dalam
kehidupan gue maupun keluarga. Tapi life must go on. Bagaimanapun kejadiannya
mungkin ini sudah suratan takdir. Cepat atau lambat hal itu pasti akan terjadi.
Mungkin hal yang terjadi ini merupakan sebuah tamparan sekaligus titik balik
juga buat keluarga. Untuk lebih instropeksi diri dan lebih mendekatkan diri
pada Allah SWT. Ya diambil hikmahnya aja. Semoga di tahun 2015 ini menjadi
tahun baru, tahun yang benar-benar baru buat gue maupun keluarga menata masa
depan yang lebih baik. Amin J
Karena kami berdua pengangguran |gue dan bokap gue| memutuskan untuk menjadi wirausahawan dan usahawati. Karena Bokap gue kan gak mungkin bekerja di tempat orang lagi karena keterbatasan usia dan mungkin Bokap juga udah males bekerja di tempat orang. Karena selama 10 tahun ini pun, yang gue lihat kerja keras dan usaha yang Bokap gue lakukan untuk perusahaan gak begitu dihargai buktinya Bokap gue kena PHK gelombang pertama | soalnya denger-denger perusahaan bokap gue juga mau bangkrut makanya di PHK satu persatu |. Padahal sepenglihatan gue,Bokap gue itu Pekerja Keras Sejati. Gue aja sebenernya malu kalau mengeluh didepan beliau. Karena apa yang telah gue lakukan gak ada apa-apanya sama Bokap gue. Makanya gue salut banget sama Bokap gue. Dalam keadaan sakit pun dia bela-belain untuk tetap bekerja atau bahkan lembur full weekend sabtu minggu pun di jabanin walaupun pulang malam. Bahkan selama 10 tahun bekerja Bokap gue gak pernah sekalipun mengambil cuti kecuali memang waktu itu | persisnya kapan gue lupa| Bokap terpaksa harus masuk rumah sakit karena kelelahan bekerja dan makan yang gak teratur saking hardworkernya. Kalau boleh jujur gue pun sudah malas kalau terus-terusan makan hati dan gonta-ganti perusahaan terus menerus. Memang kayaknya tahun 2015 adalah tahun yang benar-benar harus move on. Makanya walaupun baru rencana semoga menjadi Enterpreneur sukses ke depannya!.Amin. Semoga usahanya dilancarkan dan dimudahkan. Gue Percaya, Jika ada Niat dan Kemauan keras semesta akan mendukungmu. Semangat!. 2015 please be nice ~~
Ganbatte Renee!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar