Mungkin benar,tuhan belum memberikan jodoh buat gue karena gue belum menyelesaikan apa yang selama ini gue inginkan. Alias gue belum kelar sama hidup gue sendiri. Masih banyak hal sih ya yang ingin gue raih. Walau sejujurnya gue bukan tipe yang goal achiever. Yang goal oriented kaya artis semacem cinta laura. Mungkin gue gak terlalu ngoyo dalam hidup ini. Ya inilah hidup. Suka gak suka ya diterima dengan lapang dada. Banyak yang gue lihat sahabat maupun temen yang diusia seumur gue 24 tahun sudah bisa mencapai apa yang mereka ingin capai. Bukan berarti gue gak pengen. Ya me too. Tapi, balik lagi yang berkuasa hari gini ya duit. Lagi-lagi uang. Mungkin buat orang yang hidupnya beruntung diberi keluarga yang uangnya berlebihan sih gampang aja ya memilih hidup yang dia ingin jalani. Tapi untuk yang tidak,perlu pembuktian diri bahwasanya nyari uang itu gak gampang. Dan gue merasakan hal itu. Gue mungkin gak berpendidikan tinggi layaknya teman yang menggenyam bangku kuliah. Tapi gue bersyukur, bahwa di hidup gue,gue belajar untuk bisa menghargai kerja keras. Untuk bisa mandiri,walaupun pada satu sisi gue belum siap mental menjalani kehidupan real yang bener-bener keras. Menuntut kita untuk bertahan pada sebuah pilihan yang rumit. Dan bertahan yang terkadang membuat hati kecil gue goyah untuk menjalankan sesuatu yang memang bukan merupakan keinginan hati. Jujur diusia yang sekarang gue merasa malu pada diri sendiri terutama orangtua karena belum bisa membahagiakan mereka. Gue sedih aja. Ternyata gue selama ini melewatkan banyak hal yang indah dan gue belum terlalu keras dalam menjalani hidup yang sulit ini. Andai gue diberi kesempatan untuk membuktikan pada orangtua gue,andai waktu itu gue diberi kesempatan untuk bisa memilih untuk menjadi apa yang gue inginkan pasti tidak seperti ini. Tapi mau dikatakan apalagi?. Hidup adalah soal pilihan. Tergantung pilihan mana yang kita ambil. Dan mungkin gue sedang tersesat tak tau arah saat ini. Makanya gue bangga,sama temen gue sama sahabat yang bisa sukses tanpa bantuan orangtuanya. Yang bisa membuktikan kalau mereka mampu jadi apa yang mereka inginkan. Mungkin,gue yang sedang tersesat ini belum bisa membuktikan apa-apa pada dunia. Terutama orangtua. Tapi gue yakin suatu hari nanti gue pasti bisa. Temen gue aja mampu,kenapa gue enggak?. Ya realita kehidupan memang gak se- asyik dan semenyenangkan drama korea. Tapi yasudahlah lapang dada saja. Toh memang,gak selalu apa yang kita inginkan pasti akan selalu kita dapatkan. Terkadang harus melewati jalur yang sulit dan ekstrem. Tapi disitulah maknanya.pembelajarannya. Bahwa untuk menjadi besar itu harus merangkak dari kecil. Mungkin saat ini gue berjalan lambat, tapi suatu hari gue akan membuktikan kalau gue juga bisa, gue juga mampu mencapai apa yang gue ingin capai. Hidup itu gak melulu soal cinta,tapi soal pembuktian diri. Mungkin kalau terus mendongakan kepala keatas melihat keatas terus kita merasa bukan apa-apa. Tapi kalau kita mau melihat kebawah sedikit aja. Betapa beruntungnya hidup kita. Paling gak masih bisa memilih apa yang ingin kita jalani. Ya selain pembuktian diri,memang kita perlu mensyukuri apa yang udah Tuhan berikan. Tanpa terkecuali. Karena apapun yang terjadi pasti ada hikmah tersendiri yang membuat kita dewasa dalam menyikapi hidup ini. Alhamdulilahnya walaupun roda kehidupan gue berjalan lambat,tapi gue bahagia. Walaupun hidup gue belum komplit. Karena belum ada pendamping. Ya semoga, jika memang sudah saatnya,gue bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Karena memang bener,jodoh kita adalah cerminan diri kita sendiri. Yang terpenting dalam omongan gak penting ini adalah apapun keadaannya. Yang menyulitkan ataupun yang menyenangkan tetaplah berpegang teguh pada prinsip. Roda kehidupan tetpa berjalan. Tetap kerja keras tetap jadi diri sendiri dan tetap berdoa serta bersabar. Insya Allah, Tuhan tidak tidur. Ia pasti Adil dalam menentukan hidup ini. Tidak ada perjuangan yang sia-sia yang ada tunggu dan bersabar karena akan ada masa dimana kesuksesan dan cinta akan datang pada saat terbaiknya. Ya tetep semangat rini. You can do it!.

Dear blog,
Yaps,dipikir-pikir ngapain sih kita harus galau?. Apalagi galauin masalah jodoh. Itu tuh cuma butuh waktu. Waktu nanti yang akan menjawab. Dan kalau memang sudah jodoh nanti juga ada waktunya buat bertemu. Klise. Emang!. Tapi gue percaya. Ya,sempet tersentil aja pas baca salah satu situs online tentang masalah itu. Lagian selama ini gue memang terlalu berekspektasi yang tinggi soal seseorang. Ya,akhirnya jadi kecewa sendiri. Gimana gak?. Gue naksir sama dia, gue nganggep dia naksir gue tapi kenyataanya dia malah jadian sama orang lain. Hah!. Sering banget kaya gitu. Dan disitu kadang gue merasa galau!. Seperti yang pernah gue posting gue naksir seseorang udah lama bahkan sampe detik ini,tapi ya itu gue gak mau berekspektasi tentang dia yang muluk-muluk. Gue takut aja,apa yang gue ekspektasiin ternyata kenyataanya ya gitu deh. Cuma bikin sakit hati. Contoh simpel,gue ikutin online sosialnya tapi toh pada kenyataannya dia gak follow gue balik. Ya ekspektasi pertama, gue kira dia bakalan follow back gue. Atau paling enggak dia nanya ini siapa?. Paling enggak ada basa-basinya lah. Tapi kenyataan emang pahit bro. Hahaha. Hal itu cuma ada di pikiran gue dan pada kenyataanya gue cuma follower yang gak dianggap. Ya,bukan salah dia juga. Mungkin guenya aja yang dulu kegeeran. Dan yaps,sejak saat itu gue gak mau berekspektasi atau berasumsi yang macem-macem tentang dia. Dan ngapain juga gue harus galauin dia?. Toh,dia juga gak mikirin gue?.betul!. Dia enjoy dengan kehidupannya dan gue harus enjoy dengan kehidupan gue. Ya kita masing-masing ajalah ya!. Walaupun dalam hati sedih juga,ternyata selama ini gue hanya kegeeran belaka. Hiks!
Tapi sutralah ya,kalau jodoh nanti juga ada jalannya. Walaupun gak tahu kapan ya?. Yang pasti sekarang gue gak boleh galau. Sekali kali galau gak apa-apa. Manusiawi dan wajar. Tapi kalau galau tiap hari ngapain?. Emang dia perduli?. Segitu perdulinya gitu gue sama dia?. Oh no!.
Tak dipungkiri gue emang terlalu ngefans sama dia. Sampai gue masih kepoin socmednya sampai sekarang. Walaupun ya itu,follower yang tak dianggap. Haha. Dan yang gue tahu,yang ngefans sama dia bukan cuma gue bahkan orang lain pun mungkin punya feeling yang sama. Dimata gue dia terlalu perfect. Punya kerjaan bagus, karakternya sekilas gue banget. Tipe gue-lah. Laki abis sih kegiatan yang dipilih juga udah gitu kayaknya ga ngerokok ya. Mungkin karena gue belum kenal deket sama dia. Makanya gue masih mikir dia perfect,padahal kalau udah kenal dan akrab belum tentu juga se-perfect itu. Siapa tahu malah langsung ilfil. Haha. Tapi yaitu,dia gak ngasih gue celah buat kenal lebih dekat. Dia cuek gue cuek. Ya gue bisa apa?. Emang sih wanita sekarang emansipasinya tinggi. Tapi untuk masalah perasaan gue gak mau dan gak berani memulai duluan. Gue ngasih kode dengan cara follow dia,harusnya kalau dia naksir gue dari dulu dia inisiatif kek chat gue duluan buat sekedar speak. Tapi yaitu,sekali lagi hanya ekspektasi gue belaka yang terlalu kegeeran tingkat dewa. Hahasyuuu. Makanya dari dulu soal asmara gue gak maju-maju. Karena gue bukan tipe yang agresif. Walaupun gue naksir berat. Gue takut di kecewain dan pada akhirnya gue cuma kegeeran tok!.
ya selama ini gue mengatasi kegalauan dengan berbagai cara salah satunya nonton drama korea atau gak nonton film thailand. Yah,kalo mau yang so sweet tapi jleb nonton drama korea,kalo mau yang ngakak abis nonton film thailand dijamin terhibur. Yang kedua,mungkin banyak jalan ke mall kali ya cucimata biar pikiran gak butek mikirin si dia terus. Dan terakhir, sibukin diri dengan rutinitas. Jangan sampe ada celah buat sendirian bengong gak jelas. Yang ada malah makin galau. Galau itu manusiawi kok,asal sesuai porsi. Tetep semangat!. Kalau Tuhan sudah berkehendak akan sesuatu,pasti ada jalannya kok. Percaya aja!. Yang penting mengikhlaskan merelakan dan sabar kuncinya.